Kamis, 15 September 2011

Wajah Sang Alim Ahli Neraka

Di sebuah kota X ada sebuah perguruan tinggi agama islam. Disana ada seorang pelajar yang sangat pintar, ya.. bisa dibilang genius. Sebab hampir di segala bidang dialah yang nomor satu. Semua orang kagum akan kepintarannya. Hampir semua guru yang mengajarnya pun takjub dan heran. Sebab tak ada sedikit pun hal yang ia tak mengerti. Namun suatu saat, di dalam kelas sedang proses belajar-mengajar. Seorang guru sedang menjelaskan, namun tiba-tiba pelajar genius ini menyela. “Lho ustadz, bukannya begini… begini… ya..??”, dengan nada sombong & angkuh. Lalu ustadzpun berkata, “kau berada dalam kekufuran nak…”. Semua murid heran, sebab yang dibilang temannya itu kebenaran. Ya ustadz kan juga manusia, jadi juga bisa ada kekurangan dalam menjelaskan. Namun tetap saja para murid agak tidak menerima perkataan ustadz pada pelajar genius itu. Kejadian itu menjadi pembicaraan antar pelajar lainnya. Beberapa hari kemudian, tiba-tiba pelajar genius itu hilang dari ma’had. Semua teman-temannya bingung mencari. Namun tak ada yang tau kemana perginya. Termasuk teman terdekatnya. Akhirnya, ada tiga pelajar yang menjadi teman dekat si pelajar genius datang menemui ustadz yang pernah disela oleh si pelajar genius. Mereka bertanya, “yaa ustadz… si fulan ini sudah beberapa hari ini tidak ada di ma’had, apakah ustadz tahu?”. Ustadz menjawab “carilah dia di suatu daerah yang disana hanya terdapat orang-orang non muslim, pergilah dan jemputlah teman kalian”. Tiga utusan itu pun berangkat ke tempat yang diisyaratkan ustadznya. Lama nian mereka mondar-mandir di daerah itu, tapi tidak menemukan. Namun ketika mereka ingin beranjak keluar dari daerah itu mereka bertemu dengan seorang bapak-bapak. Mereka pun bertanya “Maaf, apa bapak pernah melihat orang yang begini-begini… (menyebutkan ciri-ciri teman yang mereka maksud). Bapak menjawab “ooo… pemuda itu..sudah beberapa hari ini ada di atap bangunan itu. Langsung saja mereka menuju tempat itu, ternyata benar si pelajar genius ada di sana. Dari belakang punggungnya, teman-temannya mencoba membujuk ia agar mau kembali ke ma’had. Namun tetap tidak mau seraya berkata “aku mau tetap disini, aku ingin mati kafir, aku tak percaya lagi dengan namanya Allah, islam…” Na’udzubillahimindzalik….Salah satu temannya langsung meloncat ke bawah gedung itu karena tak kuat mendengar kata-kata itu. Temannya yang kedua lagi pingsan karena melihat wajah si pelajar genius berubah menjadi wajah ahli neraka. Namun satu temannya lagi tetap bertahan menunggu dan membujuk dia agar mau tobat. Hari berganti hari,bujukan demi bujukan tak ia indahkan.Sampai akhirnya ia mati dalam keadaan kafir.Na’adzubillahimindzalik. Beginilah kisah tentang seorang alim yang tak punya adab pada gurunya. Sebab sepintar-pintarnya seseorang ia harus tetap hormat dan ingat bahwa yang menjadikannya pintar juga termasuk peran guru. Sumber: dari adik saya (Aisyah Ahmad)