Jumat, 30 Januari 2009
Untuk Kiki
Sebenarnya kiki nggak tahu harus nanya ke kakak atau nggak. Tapi kiki selalu bertanya-tanya dalam hati. Disamping itu ibu selalu nanya ke kiki. " kakak sama mbak tuh serius nggak?" kiki sama ibu dikasih amanah "kiki nggak boleh mikir ttg ana lelaki. Jangan terburu-buru!!!"
Jujur sampai sekarang pun kiki nggak pernah dekat dekat sama cowok. Ya bias dibilangkiki hamper sama ma mbak. Mbak baru pertama kali nie dekat sama cowok yaiutu kakak. (pasti kakak dah tahu kn?)
Sekali lagi kakak benar mau nikahin mbak? Kiki nggak mau lihat mbak kecewa begitu juga kakak. Kiki tahu kok kalo kakak sama mbak tu sama-sama love n sayang banget. Makanya kiki juga nggak suka kalo lihat kakak sama mbak berante,./ kiki yakin n percya kalai kakak pasti bisa bahagiain mn meski kakak sering banget ngerendahin diri padahal di mata kiki kakak tuh kuat, cerdas dan hebat. Mesq terkadang kiki tahu kakak tuh juga cengeng dan manja he he he he
Inget kak… kiki selalu berdoa buat kakak n mbak. Kiki harap kakak bisa jaga kepercayaan kiki… demi mbak. Maaf kalai kiki tiba-tiba nanya kayak gini ke kakak,. Habis ibu selalu nanya ke kiki/ kakak kn tahu kalai kiki tuh nggak boleh pacaran apa lagi mbak. (bedanya mbak dah gede lha kiki masih bau kencur)
Kakak… kiki takut jika suatu saat kakak n mbak nggak bersatu. Y… sebenarnya bukan kiki yang takut mungkin kakak n mbak yang lebih parah sedih n kecewanya. Tapi kiki berfifkit mengeapa hubungan ygsudah trelampau jauh harus berakhir begitu saja? Tapi semua itu kembali pad takdir Allah, kita sebagai manusia hanya bisa berdoa sambil berharap.
Kiki harap kakak bisa mengerti, kenapa tiba-tiba kiki kirim surat kayak gini, kiki pengen penjelasan yang detail dari kakak tentang pertanyaan kiki.
Sekarang kiki nggak akan berfikir kali kakak tuh benci sama kiki, kiki dah baca semuanya. Ya kalo emang sifat temank iki ke kakak buat nggak aman maafin ya kak! Kiki juga akan kasih tahu mereka bener nggakkayak gitu ke kakak. (abiz mereka emang pada norak ya).
Tapi jujur kiki nggak bermaksud buat kakak malu lho. Dengan perlakuan teman-teman kiki, kiki janji nggak akan dekat kakak kalau nggak ada kepentingan biar kakak nggak malu.
Kiki minta maaf kalau kiki nggak akan bisa ngalahin nisa. (emang dasarnya kiki bodoh kok) tapi kiki nggak suka kalo kakak menganggap kiki kalah sama nisa dalam hal (alquran) karenabagi kiki hafalan itu bukan buat dilombakan untuk mencari siapa yang pinter.
Subhannallah… kiki nggak baik ngomong gitu. Kakak nggak menganggap kiki kalah sama nisa. Kakak nggak merendahkan kiki dibanding dia. Kakak hanya pengen kita semua belajar dari apa yang ada di sekitar kita. Ntah itu belajar langsung maupun tidak langsung ntah dari alam maupun orang-orang sekitar kita.
Maksud kakak dengan belajar langsung tuh, kita diajari atau minta penyaluran ilmu. Kayak misalnya kita minta diajari rumus matematika gitu atau kita tanya tentang hal yang tidak kita ngerti. Kakak juga sering melakukan pembelajaran langsung seperti ini. Ke Pak Ali Muhsin terutama. Begitu juga ka pak Mahis. Dan ke yang lainnya. Kita nggak usah malu kalau emang kita nggak tahu. Kita nggak usah jaga gengsi kalau dalam bidang ilmu. Karena kita dituntut untuk terus belajar dan belajar.
Sedang maksud kakak belajar dengan cara tidak langsung itu, kita belajar tanpa melibatkan mereka. Perenungan. Melihat, meneliti, merenungi, dan ambil hikmahnya. Misal ada teman kita yang melanggar aturan. Terus dia kena hukuman. Nah kita lihat dan meneliti bagaimana dia melanggar aturan tersebut. Trus kita renungi dan kita ambil hikmahnya. Oh iya hal itu salah. Maka kita nggak boleh berbuat seperti itu. Kalau toh kita terpaksa melanggar hukum (hah masa ada orang terpaksa melanggar hukum? Hayo menurut kiki ada nggak orang yang terpaksa melanggar hokum? PR, he he he) maka kita usahakan nggak seperti dia dengan cara melihat bagaimana dia ketahuan so kita jauhi hal yang membuat dia ketahuan.
Nah ke alam pun begitu. Banyak ilmu yang Allah tebarkan di alam raya ini. So kita harus bisa melihat, meneliti, memikirkan, merenungi, ambil kesimpulan serta hikmahnya. Bukankah Allah telah bilang dan menyuruh kita untuk belajar dari alam juga. N bukankah Allah menyuruh kita belajar selama hayat masih dikandung badan. Kakak juga masih sering belajar dari alam kok ki. (duh… sok banget sih kakak ini).. maafin kakak yach kalau kata-kata kakak dulu-dulu itu menyinggung hati kiki. Jujur nggak ada niat kakak untuk menyakiti hati kiki. Dan kakak ingin kiki terus belajar. Itu saja. Sekian dari kiki. Wassalam
Tentang suatu hal yang ibu tanyakan sama kiki, kakak hanya bisa menjawab apa adanya ki:
Kakak sungguh sangat mencintai mbak ki. Kakak sungguh sangat menyayanginya ki, kakak sungguh sangat berharap bisa bersatu dengan mbak ki. Itu yang ada dalam hati kakak ki.
Kalau emang manusia bisa mewujudkan suatu yang diinginkannya, maka kakak akan mewujudkan keinginan kakak itu ki. Kakak ingin menikahi mbak saat ini juga. Namun keadaan yang tidak memungkinkan. Keadaan mbak juga keadaan kakak.
Mbak masih kuliah—sekarang semester 5 sebentar lagi semester 6—dan bapak mewanti-wanti agar tidak menikah sebelum selesai kuliyah. Kakak mengerti kenapa bapak berpikiran gitu, supaya mbak tidak terganggu. Supaya konsen belajarnya dan juga pikiran serta waktu mbak nggak terbagi. Di sisi lain Bapak juga mengharapkan agar mbak bisa membantu meringankan beban bapak. Kalau sudah lulus kan mbak bisa nyari pekerjaan sendiri. Nggak ngrepotin bapak.
Di pihak kakak, kakak belum punya apa-apa ki. Jangankan untuk mengadakan pesta pernikahan, untuk melamar mbak, untuk kuliah kakak sendiri dan sekolah Iyah saja kakak masih kewalahan ki. kiki pasti tahu kan iyah sekolah di sini itu kakak yang bawa dan secara otomatis kakak yang menanggung semua pembiayaan iyah. Syukurnya Romo Kyai dan Ibu Nyai mengabulkan permintaan dispensasi buat iyah. Jadi kakak cuma bayar sekolah umumnya saja ki. (kiki jangan bayangin iyah dikirim uang tiap bulannya dari rumah yach… karena hal itu tidak terjadi.)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar