Selasa, 24 November 2009

DIALOG KELUARGA PADA SUATU MALAM

DALAM RUMAH



Selamat kepada Nabi

Dan keluarganya yang suci



Semalam

Ditengah kokok ayam jantan

Kudengar suaramu mengalun

Membaca sembilan puluh enam

Ayat-ayat pilihan

Dalam timbangan



Rasanya malu untuk mengaku

Pada seorang yang kenyang

Menahan-nahan

Gumpalan perasaan



Jika aku kau minta berjujur

Aku mengaku kalah

Dalam jumlah ibadah

Agaknya kita terlalu banyak

Membuat jumlah-jumlah

Dan detik-detik

Dari batu kali hingga kerikil

Saatnya kita bercermin

Pada diri anak kecil

Yang kaya pada nuansa alam

Sembari menyanyi sembari bermain



Bagai seorang anak

Melukiskan sebuah rumah

Dan menggambar dirinya

Sebuah dunia

Jadi sederhana



Ampunku pada Tuhan

Disela kokok ayam jantan

Salawat kepada Nabi

Dan keluarganya yang suci



Istriku

Pada malam-malam kau mengaduh

Pada rasa nyeri

Di ruas tulang-tulang dan kepala

Ku tahu

Tulang-tulang itu menyimpan geram

Dan kepala itu menahan gerutu



Maka beri maaflah

Dosa seorang musafir

Yang memilih mengembara

Tanpa jera akan sengsara

Dan gemas mencari mata air

Kendali dari sumber paling getir



Terlalu banyak luka,

Di tubuhku

Wahai, istriku

Tersentak di suatu malam

Diam-diam aku bersujud



Yang kucari hanya rumah

Dan sumber telaga di dalamnya

Jika melangsa pada pesona dunia

Akan memagut kabut

Dan selalu berlutut

Pada kehendak banyak manusia



Ku ingin yang sedikit

Dengan sedikit kasap

Agar diriku dan keluargaku

Selamat dari azab api neraka



Dan langit tetap jadi atap

Dan bumi jadi hamparan

Dalam ribuan lahan dan pantang berputus harap

Salawat Nabi dan keluarganya yang suci



Sugguh luruh seluruh kalbu

Melihat kau membaca

Delapan puluh tiga ayat-ayat yang terjaga

Dan doamu bagi keluarga seisi rumah



Ampun kami pada tuhan

Selawat kepada Nabi

Dan keluarganya yang suci



Dan ayam jantan

Masih saja bertakbir


Tidak ada komentar:

Posting Komentar