DALAM RUMAH
Selamat kepada Nabi
Dan keluarganya yang suci
Semalam
Ditengah kokok ayam jantan
Kudengar suaramu mengalun
Membaca sembilan puluh enam
Ayat-ayat pilihan
Dalam timbangan
Rasanya malu untuk mengaku
Pada seorang yang kenyang
Menahan-nahan
Gumpalan perasaan
Jika aku kau minta berjujur
Aku mengaku kalah
Dalam jumlah ibadah
Agaknya kita terlalu banyak
Membuat jumlah-jumlah
Dan detik-detik
Dari batu kali hingga kerikil
Saatnya kita bercermin
Pada diri anak kecil
Yang kaya pada nuansa alam
Sembari menyanyi sembari bermain
Bagai seorang anak
Melukiskan sebuah rumah
Dan menggambar dirinya
Sebuah dunia
Jadi sederhana
Ampunku pada Tuhan
Disela kokok ayam jantan
Salawat kepada Nabi
Dan keluarganya yang suci
Istriku
Pada malam-malam kau mengaduh
Pada rasa nyeri
Di ruas tulang-tulang dan kepala
Ku tahu
Tulang-tulang itu menyimpan geram
Dan kepala itu menahan gerutu
Maka beri maaflah
Dosa seorang musafir
Yang memilih mengembara
Tanpa jera akan sengsara
Dan gemas mencari mata air
Kendali dari sumber paling getir
Terlalu banyak luka,
Di tubuhku
Wahai, istriku
Tersentak di suatu malam
Diam-diam aku bersujud
Yang kucari hanya rumah
Dan sumber telaga di dalamnya
Jika melangsa pada pesona dunia
Akan memagut kabut
Dan selalu berlutut
Pada kehendak banyak manusia
Ku ingin yang sedikit
Dengan sedikit kasap
Agar diriku dan keluargaku
Selamat dari azab api neraka
Dan langit tetap jadi atap
Dan bumi jadi hamparan
Dalam ribuan lahan dan pantang berputus harap
Salawat Nabi dan keluarganya yang suci
Sugguh luruh seluruh kalbu
Melihat kau membaca
Delapan puluh tiga ayat-ayat yang terjaga
Dan doamu bagi keluarga seisi rumah
Ampun kami pada tuhan
Selawat kepada Nabi
Dan keluarganya yang suci
Dan ayam jantan
Masih saja bertakbir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar